Roadmap

Program Studi Proteksi Tanaman memiliki roadmap penelitian yang terstruktur untuk mengembangkan inovasi dalam perlindungan tanaman secara berkelanjutan. Roadmap ini mencakup empat bidang utama: Pertanian Sehat (PeSe), Plant Disease, Pengelolaan Hama Berkelanjutan, dan Pengelolaan Gulma Berkelanjutan. Setiap bidang memiliki tahapan penelitian yang dimulai dari eksplorasi dan pengujian awal, hingga aplikasi di tingkat industri. Penelitian dalam Pertanian Sehat (PeSe) berfokus pada pengembangan bahan nabati sebagai alternatif pengendalian OPT, dengan tahapan awal berupa pengujian bahan nabati untuk mengurangi residu pestisida (2020-2021), dilanjutkan dengan pengujian biopestisida untuk mengendalikan OPT (2022-2024), hingga peningkatan efektivitas pestisida nabati (2025-2027). Pada tahap akhir, tahun 2028, dilakukan penerapan teknologi ini dalam skala luas, khususnya pada tanaman hortikultura.

Dalam bidang Plant Disease, penelitian berawal dari pengembangan metode deteksi konvensional (2020-2021) untuk mempermudah identifikasi penyakit tanaman. Tahapan selanjutnya (2022-2024) berfokus pada pengembangan agens pengendali hayati yang lebih efektif, diikuti dengan pengujian kelayakan penggunaannya (2025-2027). Pada tahun 2028, roadmap ini diarahkan pada observasi penyakit penting yang berpengaruh terhadap komoditas strategis nasional. Pengelolaan Hama Berkelanjutan juga memiliki skema penelitian yang sistematis, dimulai dengan pengujian aplikasi mikroba untuk pengendalian hama (2020-2021), dilanjutkan dengan analisis efektivitas dan efisiensi penggunaannya (2022-2024). Selanjutnya, dilakukan pengujian di berbagai lokasi untuk mengetahui keberhasilan metode pengendalian berbasis mikroba (2025-2027), hingga tahap akhir pada 2028, di mana mikroba ini mulai diterapkan secara luas dalam skala industri.

Penelitian terkait Pengelolaan Gulma Berkelanjutan dimulai dengan identifikasi gulma utama pada berbagai jenis tanaman budidaya (2020-2021). Pada tahap berikutnya (2022-2024), dilakukan kajian pengendalian gulma berbasis Integrated Pest Management (IPM) sebagai pendekatan ramah lingkungan. Kemudian, pada tahun 2025-2027, penelitian berfokus pada evaluasi efektivitas metode pengendalian hama berdasarkan lokasi spesifik guna menyesuaikan teknik pengendalian dengan kondisi ekosistem setempat. Akhirnya, pada tahun 2028, roadmap ini diharapkan menghasilkan teknologi pengendalian gulma yang dapat diterapkan di tingkat industri melalui proses hilirisasi. Dengan roadmap penelitian yang tersusun sistematis, Program Studi Proteksi Tanaman berupaya untuk menghadirkan solusi perlindungan tanaman yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan guna mendukung pertanian modern yang lebih ramah lingkungan.